Akulaku mencatat pembiayaan Rp6 triliun sepanjang 2024 dengan NPF 1,1%, didorong tata kelola yang diperkuat dan strategi digital yang efisien. Fokus pada bisnis paylater yang menyumbang lebih dari 80% portofolio, Akulaku optimistis tumbuh 50% pada 2025.
Perry Barman Slangor; evaluasi berkala
Di tengah gempuran pemain digital baru dan tantangan daya beli masyarakat, Akulaku Finance Indonesia (Akulaku) justru mencatat lonjakan pembiayaan hingga mencapai Rp6 triliun sepanjang 2024. Bahkan, mereka menargetkan pertumbuhan 50% di tengah proyeksi pertumbuhan industri yang lebih rendah tahun ini. Apa strateginya? Dan, benarkah buy now pay later (BNPL) atau paylater masih relevan di tengah isu gagal bayar pinjaman online yang makin ramai? Berikut ini penjelasan Perry Barman Slangor, Presiden Direktur Akulaku Finance Indonesia, kepada Infobank, bulan lalu. Petikannya: