Sumber : Infobank
Transformasi dan inovasi menjadi kunci strategis dalam menyiasati persaingan bisnis yang semakin sengit, terlebih di tengah kondisi ekonomi global yang kurang menguntungkan. Tak dapat dipungkiri, aktivitas bisnis tanpa adanya perubahan dari dua kunci di atas hanya akan membawa perusahaan jalan di tempat, tergeser oleh pemain-pemain baru yang biasanya lebih agresif dengan dukungan teknologi tinggi. Menentukan strategi dan arah transformasi juga bukan perkara mudah seperti membalikkan telapak tangan. Dibutuhkan kolaborasi dan kesinambungan antara tiga aspek, people, process, dan tools. Semuanya ini adalah prioritas yang tak boleh dipisahkan. Hal tersebut mendasari PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) untuk terus meningkatkan kemampuannya untuk mencapai skala bisnis yang lebih besar. Plt Direktur Utama PT Jamkrindo, Abdul Bari mengatakan, bahwa keberlanjutan peran Jamkrindo tidak terlepas dari kemampuan perusahaan untuk terus bertransformasi dan menyesuaikan diri terhadap perubahan zaman. Dalam perjalanannya yang ke-55 tahun, tepatnya pada 1 Juli 2025, Abdul Bari menekankan pentingnya inovasi dan transformasi strategis agar Jamkrindo tetap relevan dan kuat di masa depan. Sejumlah langkah transformasi tengah didorong, antara lain alternatif model bisnis dari CAC (Conditional Automatic Cover) ke CBC (Case by Case). Berjalan seiring dengan model tersebut, dilakukan juga diversifikasi produk dan bisnis, penerapan praktik manajemen proses terintegrasi, optimalisasi subrogasi (Recovery), dan pengelolaan risiko yang robust. Tidak lupa, faktor people seperti kompetensi SDM internal terus ditingkatkan. “Kita tidak boleh lupa untuk terus berinovasi dan bertransformasi dalam meningkatkan kualitas layanan kita. Dunia terus berubah, dan kita harus siap menghadapi tantangan baru dengan solusi yang kreatif dan efektif serta berkelanjutan,” ujarnya di awal Juli 2025. Abdul Bari menjabarkan, sebagai bagian dari upaya memperkuat daya saing dan relevansi bisnis, Jamkrindo menjalankan transformasi menyeluruh yang mencakup lima pilar utama. Pertama, penguatan ekosistem kemitraan melalui kolaborasi strategis dengan perbankan dan non perbankan, instansi pemerintah (Kementerian/ Lembaga), BUMN, dan swasta bonafide, guna memperluas jaringan dan potensi bisnis penjaminan. Kedua, pengembangan kompetensi SDM bisnis CBC melalui pelatihan dan peningkatan kemampuan Relationship Manager agar mampu melakukan analisis penjaminan berbasis mitigasi risiko yang prudent. Ketiga, strategi dan segmentasi pasar yang proaktif dengan membangun pipeline proyek strategis dan pengelompokan mitra berdasarkan potensi serta tingkat risiko. Keempat, mendorong inovasi produk dan fleksibilitas model bisnis untuk menjawab kebutuhan berbagai proyek, termasuk proyek digital dan green project. Kelima, transformasi layanan dilakukan melalui optimalisasi JaguarS menjadi platform digital end-to-end yang cepat, terukur, dan transparan. Jamkrindo terus memperkuat komitmennya sebagai perusahaan penjaminan kredit terbesar di Indonesia yang menjembatani akses pembiayaan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah serta Koperasi (UMKM-K). Sejak didirikan pada 1970, sebagai Anggota Holding Indonesia Financial Group (IFG), Jamkrindo telah menjadi bagian penting dari ekosistem inklusi keuangan nasional. Jamkrindo menyediakan solusi penjaminan yang mendorong pertumbuhan sektor riil dan memperkuat fondasi perekono mian kerakyatan. “Dengan semangat tumbuh bersama untuk Indonesia, Jamkrindo mengambil bagian langsung dalam menghadirkan dampak positif kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan sosial yang digelar serentak di berbagai wilayah Indonesia,” terang Abdul Bari. Kontribusi Jamkrindo dalam pembangunan nasional dilakukan melalui layanan penjaminan kredit bagi UMKM-K dan aksi sosial yang menyentuh kelompok rentan, serta memperkuat komunitas. “Kami ingin tumbuh bersama masyarakat sebagai penyedia solusi aksesibilitas finansial UMKM-K, sekaligus menjadi institusi yang peduli terhadap lingkungan sosial sekitar,” ujarnya. Abdul Bari menyebut, di tahun ini pula, Jamkrindo menetapkan arah strategis perusahaan guna memper kuat daya saing dan keberlanjutan jangka panjang. Strategi yang dimaksud fokus pada empat pilar utama, yakni Building Best Practices, Strengthening Market Position, Expanding into New Segments, dan Synergy.
Menciptakan Legacy yang Tangguh