Industri BPD mempunyai likuiditas yang ample. Penempatan dana pemerintah bisa menambah likuiditas dan menurunkan biaya dana. Tapi, di tengah pelemahan permintaan, mendorong ekspansi kredit ke sektor produktif tak akan semudah membalikkan telapak tangan.
Rencana Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menempatkan dana pemerintah di bank pembangunan daerah (BPD) menjadi sorotan. Kondisi likuiditas BPD saat ini terbilang ample atau sangat memadai. Dengan likuiditas yang ada, BPD masih mempunyai tenaga besar untuk ekspansi.
Tambahan likuiditas bisa menjadi amunisi baru dengan biaya dana yang lebih murah bagi BPD. Tapi, ekspansi kredit ke sektor produktif di tengah pelemahan demand bisa menjadi tantangan. Apalagi bagi BPD yang selama ini “terjebak” di zona nyaman, menggarap kredit konsumtif ke aparatur sipil negara (ASN) yang menjadi captive market. Di Juni 2025, kredit industri ini pun masih melambat, hanya tumbuh 4,06% secara tahunan, lebih rendah ketimbang industri bank umum yang naik 7,92%.