PERTUMBUHAN yang makin baik menjadi pertanda bahwa bank-bank syariah kini sudah kembali bergairah. Namun, sejumlah tantangan masih mengadang langkah maju perbankan syariah dan industri keuangan syariah pada umumnya
Perusahaan-perusahaan asuransi umum saling mencaplok market share ketika kue pasar preminya tidak tumbuh signifikan. Begitu juga dengan perusahaan-perusahaan asuransi jiwa yang kemampuannya menggenjot pertumbuhan tidak merata di tengah tumbuhnya premi jiwa tahun lalu
BANK-BANK dihantui pembobolan ketika para bankir sibuk menyelesaikan kredit macet dan melakukan transformasi ke layanan digital. Bagaimana membangun pelayanan prima yang mampu mengikis celah-celah bagi pembobol rekening?
Jagat maya yang dihuni 3,5 miliar orang dan 132 juta di antaranya adalah orang Indonesia menjadi “arena” penting bagi para pelaku bisnis, politisi, dan masyarakat umum. Mayoritas pengakses internet di Indonesia tidak bisa membedakan hoax
POLEMIK tentang konsep national payment gateway akhirnya berakhir. Transaksi elektronik berbasis kartu maupun nonkartu akan terus tumbuh pesat. Bagaimana peta industri perbankan dan pembayaran setelah implementasi antarswitching pada 2017?
KASUS investasi bodong terus merebak. Return unit link atau reksa dana yang tahun lalu terkerek oleh kenaikan IHSG yang melonjak 15,20% pun tak dilirik investor yang tergiur oleh investasi pepesan kosong
Di tengah kinerja keuangannya yang meleleh, PermataBank masih kemilau di mata investor. BNI dan pengusaha, Tahir, pun sempat melirik PermataBank ketika ada kabar pemegang saham mau melepas sahamnya
PARA pelaku bisnis memasuki tahun politik 2018 setelah empat tahun “berpuasa”. Ada ruang pertumbuhan yang lebih baik. Tantangan lembaga keuangan bukan lagi hanya menjaga kualitas aset, melainkan juga harus berhasil melakukan transformasi digital
Banyak bank berusaha naik ke kelompok BUKU 3. Namun, bank-bank di BUKU 3 kinerjanya melambat, bahkan ada yang anjlok tiga tahun terakhir dan hampir semua sudah melakukan PHK terhadap ribuan karyawannya
Banyak perusahaan yang gagal merealisasikan ambisinya untuk tumbuh cepat karena diadang siklus ekonomi makro. Namun, banyak perusahaan go public yang masuk dalam “100 Fastest Growing Companies 2016” berkat kinerjanya selama lima tahun terakhir