EKO B. SUPRIYANTO
BISIK-BISIK soal bonus besar para direksi dan komisaris BUMN tiba-tiba tak lagi tabu. Yang disoal bukan masalah besarnya, melainkan cara atau kelayakan mereka meraih bonus dan tantiem tebal itu. Misalnya, perusahaan kinerjanya biasa saja, bahkan merosot, yang ditandai dengan harga sahamnya yang “jeblok”, kalau di perbankan terlihat dari kenaikan kredit bermasalah, lalu kurangnya pencadangan. Tapi, perusahaan lantas dipoles sana-sini sehingga perolehan labanya terlihat besar.
Adalah Dony Oskaria, Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), yang meng ungkap modus para direksi BUMN untuk memperoleh bonus gede. Menurutnya, para direksi yang direstui oleh komisaris diduga merekayasa laporan keuangan perusahaan agar bottom line dalam laporan keuangan perusahaan terlihat positif.