Penulis adalah Pemerhati sdm bank.
Sumber: Istimewa
KETIKA mendengar kata “asuransi”, pikiran kita langsung tertuju pada perlindungan, mulai dari risiko kecelakaan, sakit, kerugian finansial, hingga kematian. Iklan-iklan asuransi kerap menyampaikan pesan dengan sangat menyentuh: bahwa hidup penuh ketidakpastian, dan karena itu kita perlu “jaminan” agar bisa merasa tenang. Maka, hadirlah berbagai produk asuransi jiwa, kesehatan, kendaraan, dan lain sebagainya, yang menawarkan ketenangan bagi para pemegang polisnya.
Fungsi dasar asuransi adalah memberikan rasa aman di tengah dunia yang tak pasti. Kalau sakit, ada yang menanggung. Kalau terjadi musibah, ada yang membayar kerugiannya. Kalau meninggal, keluarga yang ditinggalkan mendapatkan santunan. Asuransi menjadi bentuk modern dari manajemen risiko: manusia membeli ketenangan melalui premi yang rutin dibayarkan.