BPD selalu mempunyai ruang untuk tumbuh, dengan mengoptimalkan captive market yang besar. Tapi, rencana pemangkasan dana TKD bisa berdampak ke likuiditas.
Sumber : Istimewa
OPTIMISME pengurus bank pembangunan daerah (BPD) sedikit menebal memasuki kuartal akhir 2025. Langkah Bank Indonesia (BI) menurunkan tingkat suku bunga acuan menjadi angin segar. Keputusan bank sentral itu diharapkan bisa mendorong kredit melaju lebih cepat, sekaligus menekan cost of fund (biaya dana). Dengan begitu, performa bisnis industri BPD yang sedikit melambat di paruh pertama 2025 bisa kembali terakselerasi.
Biro Riset Infobank (birI) mencatat, di semester pertama 2025, kredit industri BPD hanya tumbuh 4,06% year on year (yoy). Lebih rendah dari kredit industri bank umum yang naik 7,92%. Laju kredit BPD per Juni 2025 juga lebih lambat ketimbang akhir 2024 di posisi 6,49%.