Industri multifinance diperkirakan hanya akan tumbuh moderat di 2026, karena daya beli masyarakat belum pulih dan pasar otomotif masih lesu. Tapi, penurunan suku bunga, relaksasi regulasi, serta diversifikasi ke sektor produktif memberi peluang untuk tumbuh.
Sumber : Istimewa
INDUSTRI pembiayaan (multifinance) tengah berada di fase persimpangan, dalam hal ini tantangan struktural dan peluang baru hadir bersamaan. Setelah menikmati fase pemulihan yang kuat pada 2021-2023, laju pertumbuhan mulai kehilangan momentum sejak 2024 dan berlanjut hingga 2025.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang diolah Biro Riset Infobank (birI) menunjukkan total aset industri multifinance per April 2025 mencapai Rp588 triliun, naik 3,24% dari tahun sebelumnya. Piutang pembiayaan tumbuh 3,67% menjadi Rp504 triliun, sementara modal sendiri meningkat 5,10% menjadi Rp171 triliun. Tapi, laba industri justru stagnan di sekitar Rp7,4 triliun, terkoreksi tipis 0,17% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.