AI kini jadi “asisten cerdas” baru bagi industri perbankan. Tak sekadar alat, tapi juga otak tambahan yang membantu bank berpikir lebih cepat, melayani lebih personal, dan bekerja lebih efisien.
DALAM setahun ke belakang, perkembangan kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI) luar biasa pesat. Tahun 2024 menjadi saksi bagaimana kehadiran AI mampu mengubah lanskap kerja berbagai industri. Hasil penelitian Stanford University me nunjukkan, ada pening katan investasi terhadap AI dalam skala global, menan dakan bahwa eksistensinya makin mengakar kuat dalam kehidupan korporasi.
Investasi AI di Amerika Serikat (AS) tercatat mencapai US$109,1 miliar, diikuti Tiongkok sebesar US$9,3 miliar dan Britania Raya US$4,5 miliar. Peng gunaan AI dalam bisnis juga meningkat pesat.Tahun 2024, 78% organi sasi melaporkan telah menggunakan AI, naik dari 55% pada tahun 2023.