COP30 menunjukkan bahwa komitmen hijau hanya akan menjadi janji kosong jika negara-negara, termasuk Indonesia, terus terjebak dalam tarik-menarik kepentingan, tanpa keberanian mengambil keputusan yang benar-benar melindungi bumi.
Sumber : Istimewa
CONFERENCE of the Parties (COP) 30, sebuah konferensi besar di bawah payung United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), yang merupakan konvensi kerangka kerja PBB tentang perubahan iklim, digelar di jantung Amazon, Belem, Brasil, pada 10-21 November lalu.
Pertemuan ini menjadi titik krusial karena bertepatan dengan satu dekade sejak Perjanjian Paris disepakati. Tapi, berbagai laporan ilmiah menunjukkan suhu global telah melampaui batas aman 1,5 derajat Celcius, menandai kegagalan kolektif negara-negara memenuhi komitmen mereka.
Sekjen PBB, Antonio Guterres, bahkan menyebut kondisi tersebut sebagai “kegagalan moral dan keteledoran yang mematikan”.