Semua orang ingin hidup tenang, tapi tak banyak yang sadar bahwa ketenangan sering kali berawal dari bagaimana menata atau mengelola uang. Lantas, bagaimana cara menata uang yang benar agar hidup tenang dan bahagia?
Sumber : Istimewa
MENGELOLA keuangan pribadi. Sepertinya sebuah hal yang sederhana, tapi sejatinya itu adalah keterampilan hidup yang menuntut kesadaran dan kedisiplinan. Di tengah derasnya arus konsumsi, tren investasi instan, dan kemudahan layanan keuangan digital, mengelola atau menata uang kini bukan sekadar pilihan, tapi sudah menjadi kebutuhan.
Banyak orang bekerja keras setiap hari, dengan gaji tergolong lumayan, tapi mereka tak pernah merasa cukup. Mungkin ada yang salah atau tidak cerdas dalam menggunakan uangnya. Jadi, bukan seberapa besar penghasilan yang didapat, melainkan seberapa bijak penggunaannya. “Menjadi cerdas secara finansial bukan soal besar-kecilnya penghasilan, tapi bagaimana kita mengelolanya dengan disiplin dan bijak,” kata Mirza Adityaswara, Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dalam acara OJK Mengajar, bulan lalu.
Prinsip pengelolaan keuangan yang sehat sesungguhnya sederhana. Langkah pertama adalah menabung. Sisihkan sebagian uang secara rutin untuk dana darurat dan kebutuhan mendesak. Dana darurat bukan hanya untuk menghadapi musibah, tapi juga memberi ruang bernapas ketika situasi tak menentu.