Infobank Edisi April 1995
Infobank Edisi April 1995
Jumlah bank terus bertambah, demikian pula permasalahannya. Ironisnya, rahasia bank yang ketat terkesan memproteksi bank. Hati-hatilah memilih bank sebab ada misteri di dalamnya
Jumlah bank terus bertambah, demikian pula permasalahannya. Ironisnya, rahasia bank yang ketat terkesan memproteksi bank. Hati-hatilah memilih bank sebab ada misteri di dalamnya
Hampir semua bank telah mengucurkan kredit ke kelompok yang terkait dengan bank. Bank mana saja yang kepayahan jadi sapi perah grup? Bagaimana trik-trik menghapus posisi kredit grup dari bank konglomerat seperti Liem Sioe Liong (BCA), Eka Tjipta Widjaja (BII), Prayogo Pangestu (Universal), Usman Atmadjaja (Danamon dan Delta), Ciputra (Bank Jaya), dan Hendra Raharja (BHS)? Benarkah Bank Indonesia mendapat tekanan, sehingga melonggarkan ketentuan BMPK yang dituduh ebagai sumber kesenjangan penguasaan dana?
Apa yang sebenarnya terjadi di Bank Pacific dan Bank Yama? Bank BNI tampil menyelamatkan bank milik Ibnu Sutowo dan Mbak Tutut dari krisis. Benarkah Bank BNI sudah membeli saham Bank Kesejahteraan Ekonomi yang dikomandani Sumitro Djojohadikusumo. Jual beli bank dan bantuan manajemen yang dilanda krisis. Siapa lagi bakal membeli bank setelah Fadel Muhammad mengambil Bank Intan, dan Ciputra mengakuisisi Bank Federal?
Kemelut penjualan Bank Star (Dwima) masih belum tuntas. Mengapa (Star) Rinto Harahap mendadak mundur? Yang pasti kondisi bank milik Bambang (Suhardjinto?) Samiyono ini terpuruk kredit macet ke grupnya. Bank Indonesia Kecolongan lagi?
Diam-diam di dunia perbankan telah terjadi proses pemindahan kekayaan negara ke swasta. Akankah terjadi oligopoli baru di sektor keuangan? Saat ini ada sejumlah bank yang rela dijual. Mengapa Bos Mc Donald's menggandeng Bank IFI?
Selain Eddy Tansil, ternyata masih ada 49 nasabah kakap yang diteliti. Benarkah semua lolos karena surat sakti? Yang jelas ada kredit bermasalah sekitar 15 triliun di bank pemerintah
Bank-bank kembali memasuki babak yang sulit. Suku bunga inflasi dan kredit macet tetap menjadi palang pengganjal bagi ekspansi kredit. Namun begitu, toh bankir tak kehilangan kepercayaan. Inilah sepuluh langkah yang bakal ngetrend di tahun 1995
Pasar perbankan makin terkotak-kotak dengan lahirnya konglomerasi bank. Bank mana saja yang menguasai pasar dana masyarakat? Benarkah merger antarbank satu grup menjadi alternatif untuk memperkokoh perbankan?
Bank-bank pemerintah kembali digoyang konglomerat. Kali ini tak hanya dililit kredit bermasalah, namun karena nasabah potensialnya mulai melunasi pinjamannya. Hidup matinya perbankan memang tergantung konglomerat.
Suku bunga perbankan naik lagi, dan dipastikan debitur bakal kesulitan membayar pinjaman. Bank-bank papan atas telah menghapusbukukan kredit macetnya. Apakah itu berarti, pemerintah tak bakal mengungkapkan 50 nasabah kakap bermasalah seperti Eddy Tansil?
Sejumlah Bank Pembangunan Daerah (BPD) dihadang kredit macet. Bayangkan, sebesar 19,26 persen kreditnya dikategorikan bermasalah. Benarkah ada kolusi antara bankir dengan pejabat daerah? Yang jelas sudah ada mantan Dirut BPD yang ditahan kejaksaan dan beberapa perkara kredit diselesaikan lewat pengadilan.